Rabu, 01 April 2009

taman kota ajah ah.. !!!

Taman Kota

Sedih rasanya lihat kota-kota kita. Kota-kota dibangun tanpa memperhatikan ruang terbuka hijau.
Lihat saja Kota Bandung tempat berkumpulnya pakar Perencana Kota, kota dipenuhi dengan bangunan-bangunan tanpa sedikitpun menyisakan ruang untuk taman dan hutan kota. Kawasan Bandung Utara yang dicadangkan sebagai resapan air dan hijau kota sudah dijarah ramai-ramai untuk pembangunan kota.
Waktu saya belajar dari sejak SD katanya taman kota dapat berfungsi sebagai :
· Paru-paru kota
· Sarana resapan air untuk cadangan air tanah
· Tempat rekreasi sarana bermain dan berolahraga penduduk kota
· Tempat silaturahmi dan berkumpulnya penduduk kota

Fungsi ini telah banyak dilupakan oleh para pejabat pemberi ijin bangunan. Dari tangan-tangan jahil mereka telah merubah taman-taman kota menjadi kawasan komersial, tempat pengisian bahan bakar, PKL dll.
Sungguh prihatin, bagaimana nasib anak cucu kita nanti ? Jangan sampai terjadi :
· Paru-paru kotanya telah dirampas, terus nanti apakah mereka harus bernafas dengan tabung oksigen.
· Sarana resapan air telah dirusak sehingga muncul kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan. (Wah..... jangan sampai terjadi lagi seperti Jakarta lumpuh gara-gara banjir)
· Kasihan deh anak-anak kita, mau main layang-layang harus dijalan umum dan main bola harus sewa gedung.
· Mau jogging dipagi hari ? terpaksa harus berebutan dengan angkot di jalanan atau PKL yang sudah memenuhi taman kota.
· Trus akhirnya...para remaja kita kumpulnya di Mall2 dan di cafe2, ini jadi masalah sosial baru (kenakalan remaja, narkoba dll)

Ada harapan baru..., dalam UU No 26 tahun 2007 disyaratkan 30 % wilayah kota harus berupa ruang terbuka hijau. (Asal jangan diakal-akali saja dalam pelaksanaannya)
Ini semua harus didukung oleh kesadaran kita semua. Tanam pohon dimana saja kita bisa menanam.
Lihat kreatifitas ibu-ibu yang tinggal di gang X di Jakarta, biar tinggal di Gang tapi tetap hijau dan lestari.


Wah ini ada lagi... cuma di Singapura adanya... saking getolnya supaya tetap hijau, atap bangunannya ditanam rumput. (mau Golf barangkali di atasnya).


Tetapi kita tetap minta peran pemerintah untuk buat hutan kota dan taman-taman kota. Warisi anak-anak kita dengan kota yang lestari dan jauh dari bencana dan kekeringan.

Kata nabi kita, sesuatu yang kita tanam walaupun buahnya dimakan oleh burung-burung itu sudah akan dihitung sebagai sedekah kita. Wah-wah berapa besar sedekah kita kalau kita bisa memberi teduh pejalan kaki, bisa memberikan cadangan air, memberikan udara yang sejuk, memberi tempat tinggal burung-burung, memberi keindahan suasana alami kota kita, memberi pelajaran ekologi bagi anak-anak kita dan banyak-banyak lagi.

Hijau kotaku, lestari alamku, sejahtera penduduk kotaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar